Sabtu, 24 Maret 2012

MANUSIA DAN HARAPAN


A.     Pengertian Harapan
Setiap manusia mempunyai harapan jika manusia tanpa harapan berarti manusia itu mati dalam hidup, bahkan orang yang akan meninggalpun mempunyai harapan biasanya berupa pesan – pesan kepada ahli waris. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri maupun kepercayaan kepada Tuhan YME, harapan bergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan tersebut. Agar usaha terwujud maka perlu usaha dengan sungguh – sungguh. Manusia adalah makhluk social, setiap yang lahir kedunia langsung disambut dengan pergaulan hidup yaitu ditengah suatu keluarga dan anggota masyarakat lainnya.
Dua hal yang mendorong manusia hidup dalam pergaulan manusia lainnya :
·         Dorongan Kodrat
·         Dorongan Kebutuhan Hidup
Menurut Maslow sesuai dengan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan  hidupnya. Sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu adalah :
1. kelangsugnan hidup
2. keamanan
3.  hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
4. diakui lingkungan
5. perwujudan cita-cita

B.      Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah  hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Dasar kepercayaan itu adalah kebenaran.

Dr Yuyun suriasumantri dalam bukunya filsafat ilmu mengemukakan tiga teori tentang kebenaran :

1.       teori koherensi
suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koheren atau konsisten dengan pernyataan – pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
Contoh “setiap manusia pasti akan meninggal, randy adalah manusia, randy pasti akan meninggal tetapi hanya Tuhanlah yang tau kapannya.”

2.       teori korespondensi
teori yang menyatakan bahwa suatu pernyataan benar bila materi pengetahuan yang dikandung  penyataan itu berkorespondesni (berhubungan dengan) obyek yagn dituju oleh pernyataan tersebut.
Contoh “Jakarta itu ibukota Republik Indonesia.”

3.       teori pragmatis
Kebenaran suatu pernyataan diukur dengan criteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.

Dasar kepercayaan adalah kebenaran, sumber kebenaran adalah manusia, Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
1.       kepercayaan pada diri sendiri
percaya pada diri sendiri wajib kita tanamkan disetiap individu. Percaya pada diri sendiri juga percaya pada Tuhan YME, maka dengan itu kita akan merasa percaya diri.

2.       kepercayaan pada orang lain
percaya pada orang lain juga bisa berupa percaya pada saudara, ayah, ibu, teman. Kepercayaan pada orang lain sudah tentu percaya pada kata hatinya. Jangan lupa sebaik nya memilih – milih orang yang kita percaya agar tidak menyesal dikemudian hari.

3.       kepercayaan pada pemerintah
menurut filsafat tingkah laku karya Prof.Ir.Poedjawijatna “Negara itu berasal dari tuhan, tuhan langsung memerintah dan yang memimpin bangsa manusia. Atau setidak – tidaknya tuhanlah pemilik kedaulatan sejati karena semua adalah ciptaan tuhan.”

4.       kepercayaan pada Tuhan
kepercayaan pada Tuhan itu sangat lah penting karena manusia tidak sendirinya ada didunia ini, tetapi Tuhan yang menciptakan. Kepercayaan berarti yakin dan pengakuan akan kebenaran.

C.      Opini atau Pendapat
Menurut saya boleh kita berharap tinggi karena dengan itu kita akan memperjuangkan harapan kita dan jangan juga tidak berharap karena akan membuat kita bermalas – malasan itu merupakan sifat yang tidak bagus. Jangan lupa juga berdoa kepada Tuhan YME dan percaya akan kemampuan diri sendiri bahwa kita bisa.

D.     Daftar Pustaka
staffsite.gunadarma.ac.id/dimyanti (BAB 11)

MANUSIA DAN KEGELISAHAN


A.     Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa kwatir tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa kwatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.
Sigmund Freud ahli psikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu :
·         Kecemasan Kenyataan (Obyektif)
Kecemasan obyektif adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam utnuk mencelakakannya. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata, bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia berada dekat dengan benda-benda tertentu dalam keadaan tertentu dari lingkungan.
Contohnya :
Seseorang yang takut dengan kucing karena bulunya yang bisa membuat dia sakit, sehingga ketika dia melihat kucing dia langsung lari dan tidak mau mendekat.

·         Kecemasan Neorotik
Kecemasan Neorotik adalah kecemasan ini timbul karena pengalaman tentang bahaya naluriah. Kecemasan ini dibagi menjadi 3, yaitu :
a)      kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan
contohnya “seorang anak kecil yang berumur 8 tahun, yang pada suatu hari dia menonton film setan lalu sampai film itu terbawa dan terbayang di mimpinya. Jadi kalau dia sendiri dia merasa takut dan cemas ketika dia sendiri dirumah.”
b)      bentuk ketakutan yang irasional (phobia)
contohnya “lina yang berumur 5 tahun, yang pada suatu hari mama dan papa nya berangkat umroh jadi mama dan papanya sepakat untuk menyewa bibi sister untuk mengurus lina. Lalu lina yang susah makan di takut – takuti oleh bibi sisternya itu bahwa nasi jika tidak dimakan akan berubah menjadi ulat. Dari situlah hingga dewasa lina tidak mau makan nasi karena phobia.”
c)       rasa takut lain karena gugup, gagap dan sebagainya.
Contohnya “seseorang yang malu atau tidak berani saat dia diminta untuk berpidato didepan. Maka dia akan tidak control, akan gelisah, keringatan dan gemetaran.”

·         Kecemasan Moril
Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam - macam emosi atnra lain: iri, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang. Semua itu merupakan sebagian dari pernyataan individu secara keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat.

B.      Sebab – sebab Orang Gelisah
Sebab – sebab orang gelisah adalah karena dia takut kehilangan hak – haknya, hal itu juga dari suatu ancaman, baik ancaman dari luar maupun dalam.
Contohnya “bila ada suatu bahaya (bancana alam, perampokan) maka manusia akan gelisah takut kehilangan hak – haknya.”

C.      Usaha Mengatasi Kegelisahan
Usaha mengatasi kegelisahan itu dimulai dari diri kita sendiri yaitu kita harus tenang. Karena dengan berfikir tenang kita akan mudah mengatasi kesulitan yang ada, juga jangan lupa berkonsultasi ke dokter, bisa juga bercerita kepada orang atas kegelisahan kita.

D.     Sebab – sebab Terjadi Ketidakpastian
Orang yang pikirannya sedang terganggu tidak akan berfikir jernih, juga dapat dengan mudahnya terhasut oleh orang lain. Orang yang tidak dapat berfikir dengan pasti :
·         Obsesi
Gejala neurosa jiwa biasanya tentang hal – hal yang menyenangkan.
·         Phobia
Rasa takut yang tak terkendali tanpa mengetahui sebab – sebabnya.
·         Kompulasi
Keraguan tentang hal yang telah dikerjakan sehingga dia mengulang nya sampai berkali – kali.
·         Histeria
Neorosa jiwa disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, suggest dari sifat orang lain.
·         Delusi
Menunjukkan pikiran yang tidak beres, tidak memakai akal sehat, yang tidak sesuai pengalaman.
·         Halusinasi
Suatu khayalan yang menyebabkan orang lain juga ikut berhalusinasi.
·         Keadaan Emosi
Seseorang bisa berpengaruh pada emosinya. Seperti muka merah, nafsu makan, keringatan.

E.      Opini atau Pendapat
Jika kita punya kecemasan coba untuk berfikir tenang agar semua kegelisahan dapat dengan mudah, konsultasi kedokter atau bercerita kepada orang terdekat kita dan jangan lupa berpasrahkan semuanya kepada Tuhan YME. Mungkin dengan itu sedikit demi sedikit kecemasan kita akan hilang.

F.       Daftar Pustaka
Staffsite.gunadarma.ac.id/dimyanti (bab 10)

MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB


A.     Pengertian Tanggung Jawab
Tanggung jawab bersifat kodrati yang artinya sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia, yang berarti manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab. Apabila dia tidak mau bertanggung jawab maka nanti ada pihak lain yang memaksa tanggung jawab itu. Menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatu, kesimpulannya adalah berkewajiban, menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatu atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya. Tanggung Jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.

B.      Macam – macam Tanggung Jawab
Sebagai contoh “untuk memenuhi keperluannya sendiri atau keperluan pihak lain maka manusia itu berjuang, untuk itu dia menghadapi manusia lain dalam masyarakat atau lingkungan alam, dalam usahanya itu manusia menyadari bahwa ada kekuatan lain yang menentukan yaitu kekuasaan Tuhan.”

Jenis – jenis Tanggung Jawab :

1. Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Menurut sifat dasar manusia adalah makhluk bermoral tetapi manusia juga pribadi, maka manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri, berangan – angan sendiri. Tanggung jawab terhadap dirinya sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kebutuhannya sendiri.

2. Tanggung jawab terhadap keluarga
Setiap keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya, tanggung jawab itu juga menyangkut nama baik keluarga juga merupakan kesejahteraan, keselamatan dan kehidupan. Keluarga merupakan masyarakat kecil yang terdiri dari suami, istri, ayah, ibu, anak – anak dan juga anggota lain yang menjadi anggota keluarga. Untuk menjadi keluarga yang lebih baik maka keluarga itu wajib bertanggung jawab.

3. Tanggung jawab terhadap masyarakat
Manusia adalah makhluk social yang artinya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain karena manusia membutuhkan manusia lain untuk berkomunikasi, memerlukan untuk kebutuhannya. Jadi manusia merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab untuk melangsungkan hidupnya dalam masyarakat. Wajar apabila setiap tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.

4. Tanggung jawab kepada Bangsa / Negara
Selain manusia makhluk masyarakat, disini juga manusia makhluk berkewarganegaraan yang artinya setiap manusia  adalah warga Negara suatu Negara tersebut, dalam berpendapat, bertingkah laku, perbuatan, berpikir manusia dapat berbuat semaunya sendiri tetapi manusia itu juga tidak lupa untuk bertanggung jawab kepada bangsa / negaranya.

5. Tanggung jawab terhadap Tuhan
Sesuai kepercayaan yang dianut oleh masing – masing individu, manusia tidak lepas dari tanggung jawab. Tuhan menciptakan manusia unuk hidup mempunyai tanggung jawab langsung kepada Tuhan YME yang sudah diajarkan oleh kepercayannya masing – masing.

C.      Pengabdian dan Pengorbanan
Wujud tanggung jawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan adalah perbuat baik untuk kepentingan manusia itu sendiri.

1.       Pengabdian
Pengabdian itu hakekat rasa bertanggung jawab. Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat atau tenaga sebagai kesetiaan, cinta, kasih sayang dan semua itu dilakukan dengan ikhlas.
Contohnya :
Orang bekerja keras seharian penuh untuk mencukupi kehidupan, berarti itu mengabdi kepada keluarga. Membantu teman dalam kesulitan. Menjauhi larangan Tuhan YME.

2.       Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Pengorbanan dalam arti pemberian sebagai tanda kebaktian tanpa pamrih.

Perbedaan antara pengertian pengabdian dan pengorbanan :
Tidak begitu jelas karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan. Kata pengorbanan dapat diterapkan kepada sesame teman, kata pengabdian mengandung arti lebih rendah tingkatnya. Pengabdian lebih banyak menunjukkan kepada perbuatan sedangkan pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada pemberian sesuatu.

D.      Opini atau Pendapat
Setiap individu wajib bertanggung jawab atas perbuatannya dan jangan lah takut, tanamkan lah sifat pengorbanan untuk menolong sesama yang membutuhkan juga jangan lupa pengabdian.

E.       Daftar Pustaka
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/01/manusia-dan-tanggung-jawab-22/

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP


A.     Pengertian Pandangan Hidup
Pandangan hidup berarti kodrati karena itu menentukan masa depan seseorang. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk didunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
 Pandangan hidup berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
1.        Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
2.       Pandangan hidup yang berupa ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada suatu Negara.
3.       Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.

B.      Cita – cita
Cita – cita adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam fikiran. Cita – cita merupakan pandangan masa depan, cita – cita juga merupakan mimpi atau khayalan dari masa kecil yang ingin dia laksanakan di saat dia beranjak dewasa. Cita – cita yang belum tercapai disebut khayalan atau angan – angan.
Seseorang mencapai apa yang dicita – citakan, hal ini bergantung dari factor :
·         Factor manusia
·         Factor kondisi
·         Factor tingginya cita – cita

C.      Usaha / Perjuangan
Usaha / perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita – citanya. Sebagai manusia sudah kodratnya untuk bekerja keras karena dengan itu kita bisa menyambung hidup kita agar lebih baik. Kerja keras pada dasarnya mengangkat harkat dan martabat manusia jika sebaliknya kalau manusia malas maka ia akan miskin.

D.     Keyakinan / Kepercayaan
Keyakinan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan tuhan. Menurut Prof. Dr. Harun.
Tiga aliran filsafat :
·         Aliran Naturalise
Hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan
gaib itu dari natur dan itu dari tuhan.
·         Aliran intelektualisme
Dasar aliran ini adalah logika/akal. Dengan akal manusia dapat berpikir. Dengan akal diciptakan
teknologi yang dapat membantu mencapai kebajikan yang maksimal.
·         Aliran Gabungan
Dasar aliran ini adalah gabungan dari kekuatan gaib dan juga akal.segala sesuatu dinilai dengan akal, baik sebagai logika berpikir maupun sebagai rasa (hati nurani). 

E.      Langkah – langkah berpandangan hidup yang baik
Manusia pasti mempunyai pandangan hidup walau bagaimanapun bentuknya. Bagaimana kita memperlakukan pandangan hidup itu tergantung pada orangh yang bersangkutan. Ada yang memperlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana tujuan dan ada pula yang memperlakukan sebagai penimbul kesejahteraan, ketentraman dan sebagainya.
Ada langkah langkah untuk mendapatkan berpandangan hidup yang baik yaitu:
• Mengenal
• Mengerti
• Menghayati
• Meyakini
• Mengabdi
• Mengamankan

F.       OPINI ATAU PENDAPAT
Berpandang hiduplah yang baik agar juga bercita – citalah yang tinggi agar kita semangat untuk meraih cita –cita itu dan jangan lupa berdoa sesuai kepercayaan yang dimiliki. Semua itu mengajarkan kita untuk langkah – langkah berpandangan hidup yang baik.

G.     DAFTAR PUSTAKA

MANUSIA DAN KEADILAN


A.     Pengertian Keadilan
Pengertian Keadilan menurut para ahli :
·         Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah antara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem ini menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka masing-masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang sama, kalau tidak sama, maka masing – masing orang akan menerima bagian yang tidak sama, sedangkan pelangggaran terjadap proporsi tersebut disebut tidak adil.

·         Keadilan menurut Plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri dan perasaannya dikendalikan oleh akal. 

·         Keadilan menurut Socrates memproyeksikan keadilan pada pemerintahan. keadilan akan tercipta bilamana warga Negara sudah merasakan bahwa pemerintah sudah melakukan tugasnya dengan baik. Mengapa diproyeksikan kepada pemerintah ? sebab pemerintah adalah pimpinan pokok yang menentukan dinamika masyarakat. 

·         Keadilan menurut Kong Hu Cu adalah bahwa keadilan terjadi apabila anak sebagai anak, bila ayah sebagai ayah, bila raja sebagai raja, masing-masing telah melaksanakan kewajibannya. Pendapat ini terbatas pada nilai-nilai tertentu yang sudah diyakini atau disepakati.

·         Lalu Keadilan menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan pelakuan yang seimbang antara hak-hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntut hak dan menjalankan kewajiban. Atau dengan kata lain, keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi hak nya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.

B.      Keadilan Sosial
Jika kita mengingat keadilan adalah pancasila yaitu dasar Negara kita. Yaitu yang diterangkan dalam sila kelima “keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia”. Juga pendapat Bung Hatta dalam uraian sila kelima “keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia” menulis sebagai berikut “keadilan social adalah langkah yang menyebutkan untuk melaksanakan Indonesia yang adil dan makmur.”

C.      Berbagai macam keadilan

·         KEADILAN LEGAL ATAU KEADILAN MORAL
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjadi kesatuannya. Dalam masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan menurut sifat dasarnya paling cocok baginya ( the man behind the gun ). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan oleh yang lainnya disebut keadilan legal.
Keadilan timbul karena penyatuan dan penyesuaian untuk member tempat yang selaras kepada bagian-bagian yang membentuk suatu masyarakat. Keadilan terwujud dalam masyarakat bilamana setiap anggota masyarakat melakukan fungsinya secara baik. Ketidakadilan terjadi apabila ada campur tangan terhadap pihak lain yang melaksanakan tugas-tugas yang selaras sebab hal itu akan menciptakan pertentangan dan ketidak keserasian.
·         KEADILAN DISTRIBUTIF
Aristotele berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama diperlakukan tidak sama (justice is done when equels are treated equally).
·         KEADILAN KOMUTATIF
Keadilan ini bertujuan untuk memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum.Bagi Aristoteles pengertian keadilan ini merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrem menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.
·         KEJUJURAN
Kejujuran atau jujur artinya apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya, apa yang dikatakan sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedang kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar adanya. Dalam kehidupan jujur atau tidak jujur merupakan bagian dari hidup yang tidak bisa dipisahkan dari manusia.
·         KECURANGAN
Kecurangan identik dengan ketidak jujuran atau tidak jujur dan sama dengan licik meski tidak terlalu sama artinya tetapi kecurangan merupakan lawan dari kejujuran. Kecurangan merupak sifat yang tidak baik, kecurangan menyebabkan manusia menjadi serakah, tamak, ingin menimbun kekayaan yang berlebih agar dilihat orang menjadi orang yang paling hebat. Padahal dalam agama apapun tidak dibenarkan.

D.     OPINI ATAU PENDAPAT
Jadilah manusia yang baik dan berlaku adil kepada siapa saja dan tegaskan lah hukum dinegeri ini karena dengan itu menurut saya akan menjadi manusia yang lebih baik dan bisa menjadi Negara yang baik pula, dimulai dari diri sendiri tanamlah itu.
E.      DAFTAR PUSTAKA
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_budaya_dasar/bab7-manusia_dan_keadilan.pdf

MANUSIA DAN PENDERITAAN



A.     PENGERTIAN PENDERITAAN
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya  menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan berupa lahir atau batin ataupun kedua nya lahir batin. Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia, intensitas penderitaan bertingkat – tingkat ada yang berat ada yang ringan namun peranan individu menentukan intensitas beratnya penderitaan. Berbagai macam penderitaan yang dialami manusia itu sudah merupakan resiko kehidupan, banyak lika liku kehidupan yang harus dilewati.

B.      SIKSAAN
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani dan juga berupa siksaan jiwa ataupun rohani. Akibat siksaan yang dialami seseorang timbullah penderitaan. Siksaan yang sifatnya psikis yang dapat menyebabkan seseorang menjadi menderita :
1)      Kebimbangan
Terjadi pada saat seseorang mengalami kebingungan untuk menentukan pilihan yang mana, yang akan diambil. Contoh : jika ada dua orang yang menyukai satu wanita dan wanita itu bingung untuk memilih yang terbaik. Sehingga dia merasa tersiksa pada saat itu.
2)      Kesepian
Seseorang yang merasa sepi kepada dirinya sendiri atau yang merasa sepi dalam jiwanya walaupun dia dilingkungan yang ramai. Contoh : seseorang yang sudah lama tidak menyayangi seseorang dan merasakan sepi dalam hatinya ataupun seseorang yang ingin sekali bercerita suka duka nya kepada sahabatnya. Kesepian merupakan siksaan yang dialami seseorang.
3)      Ketakutan
Merupakan bentuk lain yang menyebabkan seseorang mendapatkan siksaan batin. Bila rasa takut dibesar – besarkan maka itu disebut phobia.

C.      KEKALUTAN MENTAL
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar.
1)      Gejala – gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental
Ø  Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
Ø  Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah

2)      Tahap – tahap gangguan kejiwaan
Ø  Gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita bais jasmana maupun rokhani
Ø  Usaha mempertahankan diri dengan cara negative
Ø  Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalam gangguan

3)      Sebab-sebab timbulnya Kekalutan Mental
Ø  Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna
Ø  Terjadinya konflik sosial budaya
Ø  Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan social

D.     PENDERITAAN DAN PERJUANGAN
Setiap manusia mengalami penderitaan, baik berat ataupun ringan. Penderitaan bersifat kodrati karena sudah menjadi konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia namun juga untuk menderita. Maka dari itu manusia tidak boleh pesimis yang menganggap bahwa hidupnya penuh derita tetapi manusia harus optimis, ia harus berusaha mengatasi kesulitannya.

E.      PENDERITAAN DAN SEBAB – SEBABNYA

a)      Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia

Ø  perbuatan buruk antara sesame manusia maka manusia lainnya menderita
contoh : seorang ayah yang kesal kepada anaknya karena anaknya melakukan kesalahan, lalu ayahnya tega membunuh anaknya. Sudah pantas ayahnya diajukan ke Pengadilan.
Ø  Perbuatan buruk manusia kepada lingkungan sehingga manusia menderita
Contoh : manusia yang menebang pohon sembarangan menjadi bencana longsor didaerah pegunungan.

F.       OPINI ATAU PENDAPAT
Besar atau kecilnya suatu penderitaan, banyak lah bersabar dan mencoba untuk menjadi optimis berusaha untuk mengatasi kesulitan. Karena Tuhan berfirman “Tuhan tidak akan merubah nasib seseorang kecuali orang itu sendiri yang berusaha merubahnya.”

G.     DAFTAR PUSTAKA

Jumat, 23 Maret 2012

MANUSIA DAN KEINDAHAN


a)      KEINDAHAN
Kata keindahan berasal dari kata indah, yang artinya bagus, cantik, permai, elok, melok dan sebagainya. Keindahan adalah identek dengan kebenaran, keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Keindahan juga bersifat universal yang artinya tidak terikat pada selera perorangan.

a)      Apa Itu Keindahan ?
Sebenarnya sulit untuk menerangkan keindahan itu apa, yang jelas keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu baru jelas jika dihubungkan dengan suatu karya. Perbedaan menurut luasnya pengertian, yaitu :

ü  Keindahan dalam arti yang luas
ü  Keindahan dalam arti estetis murni
ü  Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan pengelihatan

Jadi, pengertian keindahan yang seluas – luasnya meliputi :
ü  Keindahan seni
ü  Keindahan alam
ü  Keindahan moral
ü  Keindahan intelektual
Ternyata untuk menjawab “apa itu keindahan ?” banyak sekali jawabannya, ternyata orang lebih suka berbicara tentang seni.

b)     Nilai Estetik
Apa nilai estetik itu ? dalam istilah filsafat nilai estetik itu sering dipakai sebagai suatu kata benda abstrak yang berarti keberhargaan atau kebaikkan. Nilai estetik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya, yakni nilai yang bersifat sebagai suatu tujuan ataupun demi kepentingan benda itu sendiri.

Contoh :
ü  Puisi bentuk puisi dalam bahasa, diksi, baris, sajak, irama. Itu disebut nilai estetik.
ü  Tari – tarian darmawulan-minakjinggo suatu tarian yang halus dan kasar dengan segala macam jenis pakaian dan gerak – geriknya.

c)      Apa Sebab Manusia Menciptakan Keindahan ?
Keindahan itu pada dasarnya adalah alamiah, alam ciptaan Tuhan. Dalam karya seni munculnya keindahan dari pengalaman diri nya sendiri. Tujuan seniman menciptakan keindahan :
1.       Tata nilai yang telah usang
Tata nilai yang terjelma oleh adat istiadat sudah tidak sesuai dengan keadaan, disini pengarang merubah keadaan dan memperbaiki. Seperti novel “layar berkembang” oleh Sultan Takdir S
2.       Kemerosotan zaman
Semakin maju zaman menjadi tidak benar, banyak pelecehan. Disini seniman meceritakan kemerosotan zaman dengan puisi, contoh puisi “bersatulah pelacur – pelacur kota Jakarta” oleh W.S Rendra. Disini pengarang memprotes perbuatan yang dilakukan oleh para penjabat.
3.       Penderitaan manusia
Pengalam pribadi tentang diri sendiri membuat manusia dengan mudah nya berimajinasi untuk menghasilkan suatu keindahan.
4.       Keagungan Tuhan
keagungan Tuhan dapat dibuktikan melalui keindahan alam, dengan itu manusia meniru keindahan yang di hasilkan Tuhan namun tetap saja karya Tuhan lah yang paling indah.

d)     KESERASIAN
Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata dasar rasi, artinya cocok, kena benar dan sesuai benar. Karena itu dalam keindahan ini, sebagian ahli pikir menjelaskan, bahwa keindahan pada dasamya adalah sejumlah kualitas / pokok tertentu yang terdapat pada sesuatu hal. Kualita yang paling sering disebut adalah kesatuan (unity).

e)      OPINI ATAU PENDAPAT
Menurut saya keindahan adalah anugerah yang luar biasa dari Tuhan, maka jagalah baik – baik keindahan itu dan lestarikanlah. Juga syukuri yang ada.

f)       DAFTAR PUSTAKA
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_budaya_dasar/bab5-manusia_dan_keindahan.pdf

MANUSIA DAN CINTA KASIH


A.   PENGERTIAN CINTA KASIH
Menurut W.J.S Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka atau sayang (kepada) atau (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau cinta (kepada) atau sangat menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih hampir sama, kedua nya sama sama memperkuat cinta dan kasih. Walaupun arti cinta dan kasih hampir memiliki arti sama ternyata terdapat perbedaan juga antara keduanya, cinta lebih mengandung tentang dalamnya perasaan sedangkan kasih adalah bersumbernya dari cinta yang mendalam yang dapat diwujudkan secara nyata.

B.   CINTA MENURUT AJARAN AGAMA
Ada yang berpendapat bahwa etika cinta dapat dipahami dengan mudah tanpa dikaitkan dengan agama. Di satu pihak cinta didengungkan lewat lagu tetapi disatu pihak lainnya praktek suatu kehidupan cinta sebagai dasar kehidupan jauh dari kenyataan, atas dasar ini agama memberikan ajaran cinta kepada manusia.

ü  Cinta Diri
Cinta diri dapat diartikan juga dengan dorongan menjaga diri karena manusia senang untuk hidup, mengembangkan potensi dirinya dan mengaktualisasakan diri, dia juga mencintai sesuatu yang mendatangkan kebaikan kepada dirinya dan begitu juga sebaliknya, ia membenci sesuatu yang menghalanginya untuk mengembangkan kehidupannya. Namun hendaklah cinta manusia pada dirinya tidaklah berlebihan dan melewati batas, sebaiknya cinta pada diri sendiri ini diimbangi dengan cinta pada orang lain dan cinta berbuat kebaikkan kepada mereka.

ü  Cinta Kepada Sesama Manusia
Agar manusia hidup dengan keselarasan dan keharmonisan, manusia dianjurkan untuk tidak terlalu mencintai dirinya sendiri dan mementingkan keegoisannya. Hendaklah menyeimbangkan cintanya itu dengan cinta dan kasih saying kepada orang lain. Contoh : memberikan zakat, menolong orang yang kekurangan, tidak berlebihan untuk cinta nya kepada dirinya sendiri. Dengan demikian hidup akan selaran dan harmonis dalam individu dan masyarakat.

C.   KASIH SAYANG
Menurut W.J.S Poerwadarminta, kasih saying adalah perasaan sayang, perasaan suka atau perasaan cinta kepada seseorang. Dalam kehidupan berumah tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan, kasih sayang merupakan pertumbuhan dari cinta. Dalam kasih sayang, sadar atau tidak sadar dari masing – masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga kedua nya menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh.

D.   KEMESRAAN
Kemesraan berasal dari kata mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam.
Tingkatan kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur, yaitu:
ü  Kemesraan dalam Tingkat Remaja, terjadi dalam masa puber atau genetal pubertas yaitu dimana masa remaja memiliki kematangan organ kelamin yang menyebabkan dorongan seksualitasnya kuat.
ü  Kemesraan dalam Rumah Tangga, terjadi antara pasangan suami istri dalam perkawinan. Biasanya pada tahun tahun wal perkawinan, kemesraan masih sangat terasa, namun bisa sudah agak lama biasanya semakin berkurang.
ü  Kemesraan Manusia Usia Lanjut, Kemsraan bagi manusia berbeda dengan pada usia sebelumnya. Pada masa ini diwujudkan dengan jalan – jalan dan sebagainya.

E.   PEMUJAAN
Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Dalam kehidupan manusia terdapat berbagai cara pemujaan sesuai dengan agama kepercayaan, kondisi dan situasi. Pemujaan – pemujaan adalah cara manusia untuk berkomunikasi dengan Tuhannya, hal ini karena manusia meminta petunjuk, memohon ampun, memohon perlindungan.

F.    BELAS KASIHAN
Belas kasih(composian)adalah kebijakan satu diamana kapasitas emosional empati dan simpati untuk penderitaan orang lain di anggap sebagai bagian dari cinta itu sendiri, dan landasan keterkaitan sosial yang lebih besar dan humanisme dasar ke tertinggi prinsip-prinsip dalam filsafat, masyarakat, dan kepribadian. Dalam surat yohanes dijelaskan ada  3 macam cinta, yaitu :
ü  Cinta Agape yaitu cinta manusia kepada Tuhan.
ü  Cinta Philia yaitu cinta kepada orang tua dan saudara.
ü  Cinta Amor / Eros yaitu cinta antara pria dan wanita.
Namun disamping itu ada juga cinta terhadap sesama yaitu cinta perpaduan antara cinta agape dan cinta philia. Cinta terhadap sesama ini diartikan belas kasihan, bukan karena cinta terhadap rasa suka atau sayang tetapi karena rasa kasihan, ingin menolong.

G.   CINTA KASIH EROTIS
Cinta kasih erotis adalah ekskluvitas yang tidak terdapat dalam cinta kasih  persaudaraan dan cinta kasih ibu yang merupakan atraksi individual belaka.

H.   OPINI ATAU PENDAPAT
Jagalah baik – baik seseorang yang sangat kita sayangi, kasihi ataupun cintai dan hargailah perasaan orang yang telah mencintai, sayangi atau kasihi kita karena tidak mudah menemukan orang yang tulus menerima kita apa adanya dan sayangi, kasihi cintai antara sesama dengan menolong sesama, juga mengurangi egois terhadap orang lain.

I.      DAFTAR PUSTAKA
http://bagastripujiantoro-blogspot.blogspot.com/2011/11/manusia-dan-cinta-kasih.html

Rabu, 14 Maret 2012

KONSEP ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSTRAAN


A.  Pendekatan Kesustraan
Dulu Ilmu Budaya Dasar (IBD) dinamakan Basic Humanities, berasal dari bahasa inggris yang berarti The humanities. Istilah ini berasal dari bahasa latin yang berarti humanus, yang artinya manusiawi, berbudaya dan halus. Jika kita mempelajari ini akan sangat baik karena kita akan bisa menjadi masyarakat yang baik.

B.  Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Prosa
Istilah prosa banyak padanannya, yang bisa diartikan cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita rekaan atau prosa kisahan yang terdiri dari pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan dari daya khayal atau imajinasi. Biasanya dipakai untuk cerita pendek, roman, novel. Dalam kesustraan ada dua jenis yaitu :

·         Prosa lama meliputi :

a)    Dongeng: Cerita yang tidak benar-benar terjadi.
b)    Hikayat: Cerita yang sulit diterima akal,merupakan cerita rekaan, namun memiliki Pesan dan amanat bagi pembacanya.
c)    Sejarah: Kejadian masa lampau yang benar-benar terjadi atau riwayat asal-usul.

·         Prosa baru Meliputi :

a)    Kisah: Satuan naratif yang seringkali dibedakan dari cerita.
b)    Cerpen: Suatu bentuk prosa naratif fiktif, cenderung padat dan langsung pada tujuannya,
c)    Novel: Karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif, biasanya berbentuk cerita.
d)    Biografi: Kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang.
e)    Otobiografi: Biografi yang ditulis oleh subyeknya.

C.  Nilai – nilai dalam Prosa fiksi
Didalam seni prosa mempunyai nilai – nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra, prosa fiksi langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita.
Nilai – nilai nya antara lain :
a)    Memberikan kesenangan
Pembaca dapat pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri, dapat juga mengembangkan imajinasi.
b)    Memberikan informasi
Memberikan informasi yang lebih dari sejarah atau jurnalistik tentang kehidupan masa kini, lampau atau yang akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali.
c)    Memberikan warisan cultural
Dapat menstimulasi imaginasi, merupakan sarana yang tak henti – hentinya dari warisan budaya bangsa.
d)    Memberikan keseimbangan wawasan
Bertukar pengalaman  dengan banyak individu, agar lebih berwawasan.

D.  Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan Puisi
Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenal kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang artistic/esthetic, yang secara padu dan utuh dipadatkan kata – katanya.
·         Kreativitas penyiar dalam membangun puisi nya dengan menggunakan :
a)    Figure bahasa (menggunakan gaya personafikasi, metafora, perbandingan, alegori. Sehingga puisi menjadi lebih segar, hidup, menarik dan memberikan kejelasan gambaran angan)
b)    Kata – kata yang ambiquitas (kata – kata yang bermakna gandra, banyak tafsir)
c)    Kata – kata berjiwa (kata – kata yang berisi sesuatu, seperti perasaan dan pengalaman jiwa penyiar sehingga terasa lebih hidup)
d)    Kata – kata yang konotatif (kata – kata yang sudah diberi tambahan nilai – nilai rasa dan asosiasi – asosiasi tertentu.

E.  Ilmu Budaya Dasar Merupakan Pengetahuan Tentang Perilaku Dasar-Dasar Dari Manusia. Unsur-unsur kebudayaan

1. Sistem Religi/ Kepercayaan
2. Sistem organisasi kemasyarakatan
3. Ilmu Pengetahuan
4. Bahasa dan kesenian
5. Mata pencaharian hidup
6. Peralatan dan teknologi

F.   Opini atau Pendapat
Berharap lebih dikembangkan pelajaran tentang prosa atau puisi, juga meningkatkan makna Ilmu Budaya Dasar agar bisa menjadi manusia lebih baik lagi.

G.  DAFTAR PUSTAKA