Selasa, 11 Oktober 2011

PEMUDA DAN SOSIALISASI

NAMA : GHITA AGNES
NPM :13111046
1KA20
ILMU SOSIAL DASAR


BAB 1 PENDAHULUAN


LATAR BELAKANG

         Kata pemuda dan sosialisasi adalah kata yang bisa berhubungan satu sama lain, pemuda didefinisikan satu tahap dimana seseorang bisa berfikir secara dewasa, logis, masuk akal dalam mengambil suatu keputusan tersebut juga memiliki fisik yang kuat dibandingkan dengan anak kecil ataupun orang usia lanjut dan sosialisasi didefinisikan sebuah proses seorang individu yang mempelajari kebiasaan – kebiasaan, aturan dari satu individu ke individu lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat serta mempelajari nilai – nilai dan norma – norma social. Maka pemuda dan sosialisasi merupakan kata yang bisa berhubungan antara satu dengan yang lain karena pemuda dan sosialisasi memiliki definisi yang hampir sama dan mempunyai keterkaitan yang sama, contohnya : seorang pemuda tidak mungkin hidup sendiri pada suatu tempat, itu sebabnya di perlukan bersosialisasi antara individu satu dengan yang lainnya atau seseorang yang berfikir secara logis bisa dikatakan dewasa, akan mempelajari norma – norma dan nilai – nilai social sehingga akan bisa bersosialisasi dengan baik.

BAB 2 TINJAUAN TEORI
  • PEMUDA
Pemuda didefinisikan satu tahap dimana seseorang bisa berfikir secara dewasa, logis, masuk akal dalam mengambil suatu keputusan tersebut juga memiliki fisik yang kuat dibandingkan dengan anak kecil ataupun orang usia lanjut, namun pemuda juga dapat diartikan sebagai sosok harapan yang harapan ini diartikan dalam hal positif. Dengan kekuatan fisiknya, sosok pemuda dengan kekuatannya dapat melumpuhkan ketidakadilan dalam masyarakat, dengan kekuatan logika nya sosok pemuda berfikir secara real untuk mengambil suatu keputusan yang baik. Pemuda diibaratkan dengan mencari jalan kalau jalannya salah maka dia akan salah jalannya namun jika pemuda melewati jalan baik maka akan baik dikemudian hari, maka berhati-hatilah dalam memilih.
  • SOSIALISASI
Sosialisasi didefinisikan sebuah proses seorang individu yang mempelajari kebiasaan – kebiasaan, aturan dari satu individu ke individu lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat serta mempelajari nilai – nilai dan norma – norma social.

BAB 3 METODOLOGI

Metedologi yang saya lakukan ada dua cara yaitu menggunakan cara Tekhnik Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, parasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya mengisyarat dan menggunakan cara analisis data yaitu suatu cara untuk mengolah dan memaparkan data secara terorganisir dan sistematis. Kedua metodologi ini saya gabungkan tujuan untuk menghindari data yang  tidak  benar  yang diperoleh dari responden yang bisa jadi obyek akan menutup diri terhadap fakta yang sebenarnya.

BAB 4 STUDI KASUS

Proses sosialisasi banyak ditentukan oleh susunan kebudayaan dan lingkungan sosial yang bersangkutan. Berbeda dengan inkulturasi yang mementingkan nilai-nilai dan norma-norma kebudayaan dalam jiwa individu, sosialisasi dititik beratkan pada soal individu dalam kelompok melalui pendidikan dan perkembangannya. Oleh karena itu proses sosialisasi melahirkan kedirian dan kepribadian seseorang.
Untuk mendapatkan pemuda yang baik sangat sulit dikarenakan banyak pemuda jaman sekarang ini salah dalam mengambil keputusan dan menyimpang, dalam berfikir juga tidak masuk akal dan belum logis sehingga kebanyakan pemuda menyebut dirinya dewasa padahal belum dikatakan seperti itu.

BAB 5 PEMBAHASAN
  • PEMUDA
Pemuda didefinisikan satu tahap dimana seseorang bisa berfikir secara dewasa, logis, masuk akal dalam mengambil suatu keputusan tersebut juga memiliki fisik yang kuat dibandingkan dengan anak kecil ataupun orang usia lanjut, namun pemuda juga dapat diartikan sebagai sosok harapan yang harapan ini diartikan dalam hal positif. Dengan kekuatan fisiknya, sosok pemuda dengan kekuatannya dapat melumpuhkan ketidakadilan dalam masyarakat, dengan kekuatan logika nya sosok pemuda berfikir secara real untuk mengambil suatu keputusan yang baik. Pemuda diibaratkan dengan mencari jalan kalau jalannya salah maka dia akan salah jalannya namun jika pemuda melewati jalan baik maka akan baik dikemudian hari, maka berhati-hatilah dalam memilih.

  • Pemuda dalam masa depan
Pemuda adalah sosok harapan yang diartikan dalam hal positif, karena generasi – generasi baru diharapkan bisa menjadi sosok pemuda baik yang tidak melanggar agama, hokum, moral maupun perilaku. Dengan kekuatannya, sosok pemuda dalam masa depan tidak perlu tampan ataupun cantik tetapi berguna bagi nusa dan bangsa. sebagaimana sebuah pepatah bahasa Arab mengatakan ‘Kebangkitan sebuah bangsa terletak pada telapak tangan para pemuda-pemudanya’. Banyak manuskrip-manuskrip tempo dulu yang melukiskan tindakan-tindakan heroik pemuda dalam melakukan sebuah revolusi, renovasi, dan rekonstruksi peradaban bangsanya. Sebut saja, seperti dr Sutomo dan dr Wahidin Sudirohusodo, tokoh pemuda yang mendirikan pergerakan Budi Oetomo.

  • Pemuda dalam masyarakat
Pemuda dalam masyarakat adalah sosok sebuah pemimpin yang bijaksana, pintar,  adil dan jujur. Mencari sosok pemuda dalam jaman sekarang ini cukup sulit, kadang diawal baik tetapi diakhir mengecewakan. Dengan logikanya, sosok pemuda dalam masyarakat ini mengambil keputusan dengan real, logis dan penuh dengan perincian.
Optimisme akan sebuah kebangkitan harus kita tumbuhkan dalam fikiran kita, akan tetapi kadang optimism itu hanya menjadi sebuah mimpi belaka karena banyak sekali pemuda yang salah memilih jalannya dijaman sekarang ini, oleh sebab itu diharapkan pemuda bisa menjadi sosok pemuda masa depan dan masyarakat.

  • SOSIALISASI
Sosialisasi didefinisikan sebuah proses seorang individu yang mempelajari kebiasaan – kebiasaan, aturan dari satu individu ke individu lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat serta mempelajari nilai – nilai dan norma – norma social. Berdasarkan jenisnya sosialisasi terbagi menjadi dua yaitu, sosialisasi primer dan sosialisasi sekunder, sosialisasi juga memiliki dua tipe yaitu, informal dan formal.
  1. JENIS SOSIALISASI
  • SOSIALISASI PRIMER
Menurut Peter L. Berger dan Luckmann mendefinisikan sosialisasi primer sebagai sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil dengan belajar menjadi anggota masyarakat (keluarga). Sosialisasi primer ini berlangsung pada masa kanak – kanak sekitar umur 1 tahun – 5 tahun atau sebelum anak masuk sekolah, dalam tahap ini anak akan dapat membedakan dimana keluarga dengan oranglain.
  • SOSIALISASI SEKUNDER
Sosialisasi sekunder adalah suatu proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi primer yang memperkenalkan individu ke dalam kelompok tertentu dalam masyarakat. Dalam sosialisasi sekunder ini terdapat tahap resosialisasi dan desosialisasi. Dalam proses resosialisasi yaitu identitas baru dan proses desosialisasi yaitu masa dimana seorang meninggalkan identitas lamanya.

  1. TIPE SOSIALISASI
- Formal
Sosialisasi tipe ini terjadi melalui lembaga-lembaga yang berwenang menurut ketentuan yang berlaku dalam negara, seperti pendidikan di sekolah dan pendidikan militer.

- Informal
Sosialisasi tipe ini terdapat di masyarakat atau dalam pergaulan yang bersifat kekeluargaan, seperti antara teman, sahabat, sesama anggota klub, dan kelompok-kelompok sosial yang ada di dalam masyarakat.

Sosialisasi dapat terjadi melalui interaksi social secara langsung ataupun tidak langsung, proses sosialisasi dapat berlangsung melalui kelompok social, seperti :
  1. KELUARGA = pertama-tama yang dikenal oleh anak-anak adalah ibunya, bapaknya dan saudara-saudaranya.
  2. SEKOLAH = Pendidikan di sekolah merupakan wahana sosialisasi sekunder dan merupakan tempat berlangsungnya proses sosialisasi secara formal.
  3. Teman bermain (kelompok bermain) = Kelompok bermain mempunyai pengaruh besar dan berperan kuat dalam pembentukan kepribadian anak. Dalam kelompok bermain anak akan belajar bersosialisasi dengan teman sebayanya.
  4. Media Massa = Media massa seperti media cetak, (surat kabar, majalah, tabloid) maupun media elektronik (televisi, radio, film dan video). Besarnya pengaruh media massa sangat tergantung pada kualitas dan frekuensi pesan yang disampaikan.
  5. Lingkungan kerja = Lingkungan kerja merupakan media sosialisasi yang terakhir cukup kuat, dan efektif mempengaruhi pembentukan kepribadian seseorang.

BAB 6 PENUTUP
  • KESIMPULAN
Pemuda adalah satu tahap dimana seseorang bisa berfikir secara dewasa, logis, masuk akal dalam mengambil suatu keputusan tersebut. Sosialisasi adalah sebuah proses seorang individu yang mempelajari kebiasaan – kebiasaan, aturan dari satu individu ke individu lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat serta mempelajari nilai – nilai dan norma – norma social. Keduanya saling berhubungan pemuda dalam suatu kehidupannya harus saling sosialisasi, satu dengan yang lainnya kalau tidak ada sosialisasi, pemuda tidak mungkin akan menjadi generasi yang baik.
  • PENDAPAT ATAU OPINI
Saya berharap kita bisa menjadi pemuda dalam generasi masa depan baik dan memiliki sifat pemimpin masyarakat, tidak salah dalam memilih, kita harus bisa bersosialisasi dengan baik agar bisa menjadi generasi masa depan yang baik. Kita juga bisa menaati nilai – nilai dan norma – norma yang berlaku yang sudah kita pelajari dan pemuda perlu bersosialisasi dengan orang di sekitar habitatnya untuk mengetahui berbagai informasi yang telah terjadi di lingkungannya.

BAB 7 DAFTAR PUSTAKA



Tidak ada komentar:

Posting Komentar